Jangan pergi lagi ya
Di sini nyaman kan?
Kita junjung tinggi apa yang dikatakan Seneca
Aku benar-benar sudah kelelahan
Sudah, bersamamu kurasa akan baik-baik saja
Lagipula 4 tahun sudah kita berkenalan
Mari hadapi bersama ya?
Jika ujian datang, mari ingat apa yang Seneca katakan
Mari baca buku bersama
Mari habiskan waktu berdua
Mari explore kota-kota di Jogja
Mari sarapan soto bersama
Apakah doaku bisa mendobrak semua ke tidak mungkinan itu?
Rasanya kamu adalah ketidak mungkinan yang dapat kugenggam
Kamu bernama Biru
Seseorang yang kubayangkan saat mata terpejam
Namun, jika bukan Biru
Biru muda atau Biru tua pun tak apa
Biru yang kutemui beberapa tahun lalu
Membuatku jatuh pada tatapan pertama
Lantas apakah ini tentang doa?
Atau imajinasi?
Apakah takdir akan tetap seperti ini?
Atau ketidak mungkinan itu menjadi ada?
7 Januari 2025
Lagi-lagi aku candu dengan hadirnya
Bisakah kau kumiliki selamanya
Andai saja bisa
Ku akan sangat bahagia
Tuhan aku mau dia
Caranya Kau yang atur saja
Namun jika memang bukan dia
Tak apa
Karena Tuhan di sisiku sudah sempurna
Di tangan-Mu semua takdir ada
Semoga namaku dan namanya
Menjadi “kita”
7 Januari 2025
Bahwa dengan diriku saja seharusnya sudah indah
Banyak manusia lain melakukannya bukan berarti itu tak salah
Namun namanya selalu terucap di saat ku lengah
Berulang kali sampai ku begah
Aku rasa akan gila dengan namanya
Aku harus apa?
Selain menulis dengan kata-kata
Berharap bisa lupa
Allah aku mau dia
Caranya biar Allah yang atur
Ku panjatkan doa
Agar aku dan dia akan satu alur
